(BPPKI Yogyakarta) – Pekan kemarin, BPPKI Yogyakarta menjalani audit eksternal terkait penerapan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008. Audit eksternal yang dilaksanakan oleh PT. TUV Rheinland ini berlangsung selama 2 hari, yaitu Selasa (25 November 2014) dan Jumat (28 November 2014) dengan auditor, Mr. Sukamta, Mr. Novi Arif Budiman, dan Mr. Yoga Pratama. Audit eksternal merupakan salah satu rangkaian proses yang harus dijalani oleh BPPKI Yogyakarta untuk memastikan terlaksananya panduan sistem mutu yang berlaku. Ini adalah kali kedua pelaksanaan audit sistem manajemem mutu berbasis ISO 9001:2008. Sebelumnya telah dilaksanakan audit internal pad 11 November 2014 dengan auditor Budiyono, SH., MA dan R. Subekti Dipayuwana.
Proses Audit Eksternal oleh PT. TUV Rheinland
Menurut Mr. Sukamta, audit eksternal bukanlah proses investigasi yang membenarkan atau menyalahkan proses bisnis di BPPKI Yogyakarta melainkan proses independen untuk mencari bukti-bukti audit dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria yang menjadi acuan audit telah dipenuhi. Apa pun hasilnya, baik temuan maupun observasi, menjadi bahan bagi BPPKI Yogyakarta untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan sehingga mencapai sasaran mutu. BPPKI Yogyakarta sendiri telah berkomitmen untuk memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan organisasi induk dan peraturan yang berlaku demi terpenuhinya (1) kualitas penelitian dan pengembangan, (2) kualitas produk diseminasi hasil pengkajian, penelitian, dan pengembangan, serta (3) kualitas pelayanan perkantoran.
Dari proses audit eksternal, terdapat 7 temuan ketidaksesuaian minor yang harus dipenuhi oleh BPPKI Yogyakarta. Selain itu, terdapat observasi positif yang dinilai auditor menunjukkan komitmen BPPKI Yogyakarta dalam menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008. Auditor memberikan tenggang waktu selama satu pecan untuk melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. Menurut penilaian auditor, BPPKI Yogyakarta dapat menerima sertifikat ISO 9001:2008 dan akan dilakukan surveillance tahun depan.
