Media pertunjukan rakyat yang dipandang paling efektif dan popular untuk digunakan dalam diseminasi informasi publik di Prov.Bali, yaitu: Wayang Kulit (Cenk Blonk), Drama Tari Topeng Bondres, Drama Tari Topeng Arja, Drama Tari Topeng Prembon, Drama Gong, dan Calon Arang. Demikian hasil FGD pada penelitian “Media Pertunjukan Rakyat” di Prov.Bali dengan tim peneliti Puslitbang APTIKA dan IKP: S. Arifianto, Anwar, dan Bahrum pada 4 s.d 8 April 2013.
Diharapkan kajian ini menghasilkan sebuah rekomendasi yang mengarah pada regulasi kebijakan yang bertautan dengan eksistensi media pertunjukan rakyat, sebagai sarana edukasi, dan komunikasi publik yang sehat di masyarakat. Saat ini semakin gencar pengaruh media modern (televisi, radio, surat kabar dan media baru) yang semakin bebas dan global.
Niluh Candrawati Sari, Dishub Kominfo Prov.Bali, pada FGD di Hotel Rizqi, Mengungkapkan bahwa dengan adanya keterbukaan dan kebebasan, semakin tidak efektif dari sudut pandang edukasi kepada masyarakat. “Nilai-nilai edukasi sering terabaikan, maupun norma-norma adat istiadat yang berkembang di komunitas lokal. Implikasinya media tersebut banyak yang menjurus pada hal-hal yang bersifat negatif, jika tidak ada kontrol dari pihak tertentu. Semoga Kementerian Kominfo bisa memfilter perkembangan media yang menjurus kearah negatif itu”, ungkap perwakilan Dishub Kominfo tersebut.
Dawan Arya, Kabid Pengembangan, Dishub Kominfo Prov.Bali, menambahkan bahwa di Dishub Kominfo sendiri kegiatan yang berkaitan dengan seni pertunjukan rakyat sudah diambil alih Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali. Akibatnya anggaran yang berkaitan dengan diseminasi komunikasi publik, dan kebijakan pemerintah dialihkan kebagian Humas Provinsi tersebut.
Pada kesempatan yang sama, I Gusti Putu Rai Adnyana, Perwakilan Dewan Kesenian Prov. Bali mengatakan bahwa yang memiliki fungsi pembinaan terhadap kesenian tradisional, termasuk media pertunjukan rakyat di Bali yaitu “Listibio Bali”, bukan Dewan Kesenian Daerah.
Sementara Niluh Sustiawati, Akademisi Institut Seni Indonesia (ISI) Bali menjelaskan bahwa kalangan akademisi di Bali telah mensosialisasikan berbagai karya seni, baik tari tradisional, maupun drama tari dan teater ke berbagai desa kecamatan. “Mereka bukan hanya menghibur rakyat, tetapi juga mengajarkan dan memotivasi untuk melestarikan kesenian tradisi di masyarakat”, ujar Akademisi Isi tersebut. (NM)