Badan Litbang SDM dan Nuffic Neso Jalin Kerjasama

Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, kembali meneguhkan komitmennya sebagai penyedia beasiswa bidang TIK. Hal ini diwujudkan melalui Memorandum of Understanding (MoU) Orange Tulip Scholarship (OTS) antara Badan Litbang SDM Kemkominfo dengan Nuffic Neso (Netherlands Education Support Office) Indonesia yang ditandatangani Rabu (27/02) kemarin di Kementerian Kominfo. Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Kepala Badan Litbang SDM, Aizirman Djusan, dan Mervin Bakker, Direktur Nuffic Neso Indonesia.

Beasiswa KOMINFO-OTS 2013 di bidang TIK ini menambah deretan beasiswa yang diberikan oleh Badan Litbang SDM Kemkominfo yang sebelumnya telah memiliki Program Beasiswa S2 Dalam Negeri dan Program Beasiswa S2 Luar Negeri. Sebelumnya, Badan Litbang SDM juga pernah menjalin kerjasama dengan Nuffic Neso dalam bentuk cost sharing biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa Indonesia di Belanda pada tahun 2008.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Litbang SDM menjelaskan bahwa partnership Badan Litbang SDM dengan Nuffic Neso dalam Beasiswa KOMINFO-OTS 2013 ini membuka kesempatan bagi calon penerima beasiswa untuk menempuh pendidikan di Radboud University di bidang Computing Science, Information Science and International Business Communication. “Saya percaya kerjasama ini akan berkontribusi secara postif bagi pengembangan SDM TIK nasional,” lanjut Aizirman dalam sambutannya.

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, juga menyatakan hal yang senada. "Indonesia dan Belanda memiliki sejarah yang panjang, selama 400 tahun lamanya. Kami pun berbagi DNA, secara harfiah. Perkembangan Ekonomi dan politik Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan dunia. Indonesia merupakan prioritas bagi kami," ujar Mervin. Lebih lanjut Ia berharap agar kerjasama Nuffic Neso Indonesia dan Kementerian Kominfo ini dapat berjalan dengan baik.

Sejak tahun 2007, Badan Litbang SDM Kemkominfo telah mengirimkan 670 orang penerima beasiswa untuk menempuh pendidikan di Australia, Inggris Raya, Jerman, Belanda, Hongkong, Swedia, Jepang dan Korea Selatan. Dari jumlah itu, 210 orang telah kembali ke Indonesia dan kembali melayani masyarakat, baik melalui instansi pemerintah, perusahaan swasta maupun menjadi pengajar di universitas-universitas.

Kuliah Umum Profesor Terry F. Buss

Bersamaan dengan penandatanganan MoU OTS antara Badan Litbang SDM Kemkominfo dengan Nuffic Neso Indonesia, Badan Litbang SDM juga menggelar Kuliah Umum mengenai Penguatan Riset Kebijakan Pemerintah oleh Profesor Terry F. Buss, Executive Director Carnegie Mellon University, Australia. Kuliah umum ini terselenggara berkat kerjasama bidang pendidikan yang dijalin oleh Badan Litbang SDM Kemkominfo dengan Carnegie Mellon University.

Dalam pemaparannya, Profesor Buss yang juga merupakan ahli kebijakan publik, menyampaikan beberapa hal penting dalam pembuatan kebijakan publik yang baik di lingkungan pemerintah, antara lain perlunya penguatan budaya pembuatan kebijakan berdasarkan riset. Hal ini menjadi penting karena tanpa adanya budaya riset ini, maka sebuah kebijakan tidak dapat memiliki dasar yang kuat. Untuk membentuk dasar tersebut, menurut Profesor Buss dibutuhkan beberapa hal, diantaranya pembangunan kapasitas SDM dan peningkatan infrastructure untuk mendukung riset pembuatan kebijakan tersebut. Kuliah umum yang berlangsung selama kurang lebih 90 menit ini, Profesor Buss berhasil menggelitik sejumlah peserta yang hadir untuk memberikan pertanyaan seputar riset dan pembuatan kebijakan di lingkungan pemerintah.

Acara yang juga dihadiri oleh para Eselon II di lingkungan Kementerian Kominfo dan para alumni beasiswa Kementerian Kominfo serta para pegawai Kementerian Kominfo ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan makan siang. (DA)