Aliansi Organis Indonesia (AOI) tengah mengembangkan pemasaran produk-produk organik melalui pasar online bernama BIOmart. Dengan adanya pasar online ini, AOI berharap bisa memperluas pangsa pasar produk organik anggotanya dengan publikasi dan garansi dari AOI.
Manajer BIOmart, Rizki Ratna, Kamis (16/1) mengatakan, AOI sebagai sebuah perkumpulan dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia mempunyai potensi varian produk orgaik yang sangat beragam mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perikanan, dan produk liar dan layak untuk dipasarkan. Dengan adanya Biomart diharapkan mampu membantu meningkatkan keterlibatan anggota AOI dalam menghasilkan produk yang siap jual. Adapun websiteBiomart : http://biomart.onigi.com/.
AOI berharap dengan adanya market online ini bisa menjadi salah satu strategi marketing atau pemasaran yang berkelas dan berdampak luas melihat daya beli masyarakat yang tinggi terutama konsumen yang sudah sadar akan pentingnya produk organik baik untuk kesehatan tubuh dan lingkungan.
Menurutnya, walaupun pangsa pasar organik masih merupakan niche market, namun kesadaran konsumen untuk membeli produk organik dengan harga yang relatif lebih tinggi ini pada umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya umur, pendapatan dan tingkat pendidikan.
Sebagai langkah awal, produk yang akan dipasarkan online adalah produk yang sudah siap jual, artinya produk dengan kualitas dan kemasan yang baik. Saat ini produk dari Sahani Yogyakarta, SPTN HPS Yogyakarta, dan Katari Malang yang baru mulai dipasarkan.
Bondowoso Kembangkan Padi Organik
Di Jatim, Kabupaten Bondowoso menjadi pelopor dalam pengembangan padi organik. Adalah Kelompok Tani “Tani Mandiri” Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, menjadi inspirasi dan motivasi dalam pengembangan produk pertanian tersebut.
Kepala Dinas Pertaian Kabupaten Bondowoso, Wahyudi Triatmadji mengatakan, padi organik membutuhkan klaster tersendiri dan tidak bisa dibudidayakan di sembarang tempat, namun pada lokasi yang memiliki daya dukung, baik kesesuaian lahan, sumber mata air, kesiapan kelompok tani dan masyarakat serta lainnya. Pengembangan klaster padi organik diupayakan untuk diperluas dengan cara replikasi.
Setelah dilakukan studi kelayakan, survei lapangan, baik kesesuaian lahan, sumber mata air, kesiapan petani dan kelompok tani, kesiapan masyarakat dan persyaratan lainnya, akhirnya kelompok tani tersebut menjadi salah satu pilihan untuk mereplikasi dan mengembangkan klaster padi organik.
Pengembangan klaster padi organik merupakan prospek yang bagus bagi petani. Saat ini permintaan masyarakat terhadap produk beras organik sangat tinggi dengan harga cukup baik, sehingga dapat memberikan nilai tambah. Apalagi pertanian organik mendukung program Go Green dengan menciptakan Iingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta memiliki aspek kesehatan lingkungan yang amat bermanfaat bagi masa depan anak cucu. (jal)
Sumber : http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/38258