Kesenian tradisional pagelaran rakyat yang tercatat oleh Dewan Kesenian Provinsi Jawa Tengah, sejauh ini berjumlah 51 kesenian. Kesenian media pertunjukan rakyat yang terdapat di Kota Semarang diantaranya: Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Gambang Semarangan, Tari Semarangan. Hasil FGD pada penelitian “Media Pertunjukan Rakyat” menunjukkan pertunjukan rakyat yang potensial untuk dikembangkan sebagai sarana diseminasi informasi dari pemerintah yaitu kesenian Ketoprak, yang dalam pengembangannya dapat disisipkan informasi-informasi publik kepada masyarakat lewat pakem cerita yang fleksibel.
Daniel, Pakar Kesenian Pertunjukan Rakyat, mengungkapkan bahwa kesenian tradisional yang sering dipentaskan yaitu Kesenian Wayang Orang dan Ketoprak, namun fenomena yang terjadi sekarang ini pada generasi muda terdapat gap dalam melakoni kesenian tradisional, sehingga kurang ketertarikan terhadap kesenian tradisional.“Di Semarang ini untuk Wayang orang dipentaskan rutin tiap minggunya di Taman Budaya oleh Ngesti Pandowo, sedangkan untuk menghadapi fenomena ini, satu-satunya cara dengan menghadirkan kesenian tradisional tersebut sesering mungkin,” ungkap pengurus FK Metra tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Edy Supriyanta, Kabid Dinas Perhubungan Kominfo Prov.Jawa Tengah, menambahkan bahwa dalam memajukan Kesenian tradisional, strateginya ialah pembentukan SDMnya. “Untuk meningkatkan SDM tersebut bisa dilakukan dengan pengikutsertaanpengiriman kelompok-kelompok seni daerah dalam sebuah kegiatan tahunan, seperti yang dilakukan Kominfo tiap tahunnya dalam acara Pekan Informasi Nasional (PIN). Melalui acara seperti ini, kelompok-kelompok seni daerah yang akan dikirim nantinya akan diseleksi terlebih dahulu untuk dapat mewakili daerahnya masing-masing, sedangkan fasilitasinya akan dibantu oleh Dinas Kominfo daerah masing-masing.”
Handry TM, perwakilan Dewan Kesenian Prov.Jawa Tengah, dalam depth interview di Sekretariat Kesenian Tirang Community, menjelaskan mengenai posisi Dewan Kesenian sebagai pembina yang bertugas menghimpun pelaku kesenian daerah yang ada, dan seniman daerah menyambut positif selama hal tersebut bisa terus bersinergi dengan baik dengan mereka.Wawancara tersebut sebagai trianggulasi data hasil FGD yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Penelitian “Media Pertunjukan Rakyat” dilaksanakan di Hotel Santika Premiere, Kota Semarang, Jawa tengah, dengan tim peneliti Puslitbang APTIKA dan IKP: Noor Indra Ardianto, dan Onny Rafizan, pada 2 s.d 6 April 2013. (NM)